Selasa, 13 Oktober 2015

Kebakaran Hutan Masalah Budaya dan Perilaku Warga



TEMA : PENDUDUK, MASYARAKAT dan KEBUDAYAAN

Pengertian penduduk adalah sejumlah atau sekelompok orang yang memiliki satu karakteristik yang sama untuk semua orang. Sedangkan kependudukan berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pengertian dalam penduduk terdapat dua macam yaitu penduduk secara umum dan penduduk secara khusus.
 a)      Pengertian Penduduk Secara Umum
Penduduk secara umum yaitu setiap warga negara Indonesia maupun Asing yang mendiami suatu tempat / wilayah dan menetap, serta memenuhi ketentuan sesuai syarat-syarat yang telah berlaku.
b)     Pengertian Penduduk Secara Khusus
Penduduk secara khusus yaitu setiap WNA dan WNI yang tinggal dan menetap di DKI Jakarta dalam kurun waktu mulai 0-180 hari secara berturut-turut sesuai Keputusan Gubernur No.1.b.3/1/27/1970 tanggal 5 Agustus 1970.

Pengertian masyarakat adalah sekumpulan orang yang terdiri dari berbagai kalangan, baik golongan mampu ataupun golongan tak mampu, yang tinggal di dalam satu wilayah dan telah memiliki hukum adat, norma-norma serta berbagai peraturan yang siap untuk ditaati.

Pengertian kebudayaan yaitu kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Pengertian kebudayaan dan budaya dalam IBD yaitu sebagai berikut.
  a)      Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya   manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
b)      Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering disebut kultur yang mengandung pengertian keseluruhan sistem gagasan dan tindakan.

Kebakaran Hutan Masalah Budaya dan Perilaku Warga



Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Kehutanan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Zulkifli Hasan menilai masalah kebakaran hutan dan asap yang kini melanda beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan adalah persoalan budaya dan perilaku masyarakat yang sengaja membakar lahan. Lahan itu nanti akan digunakan untuk bercocok tanam.

"Masalah asap itu tidak mudah, saya 5 tahun menjabat itu adalah soal budaya dan perilaku. Selain itu yang kedua lahan itu kan
lahan gambut. Perilaku itu biasa kalau mau menanam bersihkan lahan biasanya dibakar," kata Zulkifli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/9/2015).

Zulkifli menuturkan, ‎pembakaran lahan itu selalu terjadi di musim kemarau. Hal tersebut membuat api cepat menyebar dan sulit dipadamkan.

"Biasanya membakar itu di musim kemarau kan karena biayanya murah. Musim kemarau cepat menyebar ke beberapa titik, itu yang menyebabkan lahan gambut cepat kebakar. Jangan lah bermain api," tutur dia. ‎

Ketua MPR RI ini meminta pemerintah untuk lebih proaktif dalam mencagah warga untuk membakar lahan. Dia menambahkan, perlu sosialisasi dan tindakan hukum tegas dalam memeberantas pembakar lahan dan hutan.

"Pertama harus sosialisasi terus menerus bahwa daerah lahan gambut itu berbeda, kalau sudah terbakar susah dipadamkan. Kedua ada penumpang gelap yang sengaja buka lahan dengan membakar, ini harus tegakkan hukum dan tidak ada pilihan lain agar timbulkan efek jera," tandas zulkifli.


Kebakaran hutan memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi yang diantaranya meliputi:
  1. Terganggunya aktivitas sehari-hari; Asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan secara otomatis mengganggu aktivitas manusia sehari-hari, apalagi bagi yang aktivitasnya dilakukan di luar ruangan.
  1. Menurunnya produktivitas; Terganggunya aktivitas manusia akibat kebakaran hutan dapat mempengaruhi produktivitas dan penghasilan.
  1. Hilangnya sejumlah mata pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan; Selain itu, bagi masyarakat yang menggantungkan hidup dari mengolah hasil hutan, dengan terbakarnya hutan berarti hilang pula area kerja (mata pencarian).
  1. Meningkatnya hama; Kebakaran hutan akan memusnahkan sebagian spesies dan merusak kesimbangan alam sehingga spesies-spesies yang berpotensi menjadi hama tidak terkontrol. Selain itu, terbakarnya hutan akan membuat sebagian binatang kehilangan habitat yang kemudian memaksa mereka untuk keluar dari hutan dan menjadi hama seperti gajah, monyet, dan binatang lain.
  1. Terganggunya kesehatan; Kebakaran hutan berakibat pada pencemaran udara oleh debu, gas SOx, NOx, COx, dan lain-lain dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia, antara lain infeksi saluran pernafasan, sesak nafas, iritasi kulit, iritasi mata, dan lain-lain.
  1. Tersedotnya anggaran negara; Setiap tahunnya diperlukan biaya yang besar untuk menangani (menghentikan) kebakaran hutan. Pun untuk merehabilitasi hutan yang terbakar serta berbagai dampak lain semisal kesehatan masyarakat dan bencana alam yang diambilkan dari kas negara.
  1. Menurunnya devisa negara. Hutan telah menjadi salah satu sumber devisa negara baik dari kayu maupun produk-produk non kayu lainnya, termasuk pariwisata. Dengan terbakarnya hutan sumber devisa akan musnah. Selain itu, menurunnya produktivitas akibat kebakaran hutan pun pada akhirnya berpengaruh pada devisa negara.
Dampak Terhadap Hubungan Antar Negara;
Asap hasil kebakaran hutan menjadi masalah serius bukan hanya di daerah sekitar hutan saja. Asap terbawa angin hingga ke daerah lain bahkan mencapai berbagai negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Dampak Terhadap Perhubungan dan Pariwisata;
Kebakaran hutan pun berdampak pada pariwisata baik secara langsung ataupun tidak.           Dampaknya seperti ditutupnya obyek wisata hutan dan berbagai sarana pendukungnya, terganggunya transportasi, terutama transportasi udara. Kesemunya berakibat pada penurunan tingkat wisatawan secara nasional.
Mengingat sedemikian kompleknya dampak yang diakibatkan oleh kebakaran hutan sudah selayaknya kita semua mewaspadai. Sekalipun tinggal jauh dari hutan, menumbuhkan kesadaran akan bahaya kebakaran hutan mungkin salah satunya.

sumber :

http://news.liputan6.com/read/2327577/zulkifli-hasan-kebakaran-hutan-masalah-budaya-dan-perilaku-warga








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman