Tema : Prasangka, Diskriminasi Dan Etnosentrisme
Hindari Prasangka Buruk, Dekati Prasangka Baik

Tindakan seseorang
sangatlah bergantung pada pikirannya sendiri. Setiap orang dberikan
kebebasan untuk berpikir untuk memilih serta memandang, suatu hal itu
baik atau buruk, semua itu tergantung dengan respon yang kita
tanggapi dengan lingkungan yang kita hadapi. Jika lingkungan itu
pahit atau buruk maka kita akan menjadi sering curiga, pesimis, dan
pandangan-pandangan negatif lainnya. Semakin lama pikiran-pikiran
negatif akan terus menggelayuti alam pikir kita. Setiap kita pandang
hal itu buruk pasti pikiran negatiflah yang menguasai kita, tapi
tidak sadarkah kita ketika kita memandang sesuatu dalam sisi positif
dan pikiran yang jernih, kita akan mendapat sebuah pemikiran yang
berbeda yaitu sebuah “Positive Thinking”. Pikiran negatif dan
positif memanglah selalu berjalan beriringan seiring mata kita
memandang lingkungan kita, tapi seberapa kuatkah nilai positif
ataupun negatif yang dapat kita petik dari setiap kejadian,
sebenarnya itu tergantung dari cara kita memandang, pandangan dan
prasangka yang buruk dalam suatu hal akan menghasilkan “Negative
Thinking” sedangkan pandangan baik akan menghasilkan “Positive
Thingking”. Akan tetapi yang menjadikan permasalahan bagi kita
adalah bagaimana “managing” and “controlling” otak kita agar
terus berpandangan pisitif, misalkan kita memandang sebuah cerita
berikut.
Pada suatu waktu terdapat sekelompok pemuda yang saling bersahabat, kemudian mereka bertemu
seorang pedagang kaki lima di emperan toko, lalu mereka bertemu
dengan seorang pemuda berjas berjalan di depan sebuah restoran megah
bersama seorang wanita.
Melihat cerita diatas
manakah yang lebih menarik dan baik bagi anda, pedagang kaki lima
atau pemuda berjas, pikiran kitalah yang akan memprosesnya, bisa saja
kita berpikir bahwa pedagang kaki lima itu adalah seorang pemalas
dan bukan pekerja keras sedangkan pemuda itu adalah orang berhasil
dan kaya raya, tapi bias juga anda berpikir bahwa pedagang kaki lima
itu seorang yang sabar dan teguh serta pekerja keras sedangkan pemuda
berjas itu hanyalah seorang pemuda yang sedang pergi bersama wanita
panggilan, ataupun pendapat lainnya. Semua pendapat di atas
tergantung pikiran mana yang menguasai kita positifkah atau negatif,
kita memang boleh berprasangka pada orang lain, tapi dalam
berprasangka apa salahnya jika kita melakukan prasangka baik terus
menerus, ingatlah jika kita memandang suatu hal itu buruk maka
buruklah hal tersebut tapi jika kita pandang hal itu baik maka
menjadi baiklah hal tersebut. Semua itu tergantung kita memandang.
Jadi semua hal yang kita pandang dan dengar perlu kita proses dan
kaji lebih dalam agar kita menjadi tahu dan paham akan hal tersebut.
Sehingga pikiran positif kita akan mengambil tindakan yang benar dan
sesuai dengan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar